6 Alasan Kerokan di Larang Oleh Dokter

6 Alasan Kerokan – Kerokan merupakan salah satu praktik yang banyak di lakukan masyrakat Indonesia untuk meredakan gejala flu, masuk angin, atau perasaan tidak enak badan. Biasanya, kerokan di lakukan dengan menggunakan uang koin atau beda tumpul lainnya yang di gosokan pada tubuh, terutama di bagian punggu, leher, dan dada. Meskipun banyak yang merasa bahwa kerokan dapat memberikan efek lega, ternyata ada sejumlah alasan medis mengapa kerokan di larang dan sebaiknya tidak di lakukan.

1. Berisiko Menyebabkan Iritasi Kulit

Salah satu alasan mengapa kerokan tidak di anjurkan adalah dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Ketika koin atau benda tumpul di gosokan pada kulit dengan tekanan yang cukup keras, dapat terjadi gesekan yang merusak lapisan pelindung kulit. Hal ini berpotensi menyebabkan kulit menjadi merah, gatal, dan bahkan luka ringan. Pada beberapa kasus, iritasi kulit bisa berkembang menjadi infeksi jika tidak segera di tangani.

2. Dampak Memperburuk Peradangan

Praktik kerokan seirng kali di lakukan ketika seseorang merasa tubuhnya masuk angin atau sedang mengalami gejala flu. Namun, teknik ini dapat memperburuk kondisi tubuh, terutama jika ada peradangan di dalam tubuh. Kerokan yang di lakukan dengan keras dapat merangang peradangan yang sudah ada, memperburuk pembengkakan, atau menyebabkan rasa sakit yang lebih intens.

3. Risiko Cedera Pada Pembuluh Darah

Kerokan dapat mempengaruhi pembuluh darah yang ada di bawah kulit. Jika tekanan yang di berikan terlalu kuat, pembuluh darah kecil bisa pecah, menyebabkan memar atau bekas luka pada kulit. Ini dapat meningkatkan risiko terjadinya lebam yang berlangsung lebih lama, bahkan setelah kerokan di lakukan.

4. Menyebabkan Rasa Sakit

Bagi sebagaian orang, kerokan mungkin di rasakan sebagai cara untuk meredakan rasa sakit atau ketegangan otot. Namun, kenyataanya, kerokan yang di lakukan dengan cara yang tidak tepat atau terllau keras bisa menimbulkan rasa sakit yang justru tidak di perlukan. Daripada memberikan rasa lega, kerokan bisa memperburuk kondisi otot atau sendi yang tegang dan menambah ketidaknyamanan.

5. Bisa Menggangu Fungsi Saraf

Kerokan yang di lakukan dengan terlalu keras atau pada titik tertentu bisa berisiko menganggu fungsi saraf. Salah satu efek yang dapat di timbulkan adalah rasa kebas atau kesemutan pada bagian tubuh yang telah di kerok. Dalam jangka panjang, kerokan yang berlebihan atau di lakukan pada titik yang salah bisa menganggu sistem saraf, menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.

6. Kerokan Tidak Mengatasi Masuk Angin

Kerokan mungkin dapat memberikan rasa lega sementara, namun tidak mengatasi penyebab utama dari ketidaknyamanan yang anda rasakan. Misalnya, jika anda merasa flu atau masuk angin. Sebenernya yang anda butuhkan adalah istirahat yang cukup, dan hidrasi. Kerokan tidak dapat menyembuhkan infeksi virus atau medis lainnya, sehingga lebih baik fokus pada penyebab utama dan pengobatan yang lebih efektif.

Kerokan memang menjadi tradisi yang sudah lama ada di Indonesia dan di percaya dapat membantu meredakan beberapa gejala tubuh yang tidak enak. Namun, berdasarkan alasan medis yang telah di jelaskan, praktik ini sebaiknya di hindari, terutama jika di lakukan dengan cara yang salah atau pada kondisi tubuh yang tidak tepat.

Baca Juga: Cara Untuk Menurunkan Kolesterol Tanpa Obat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *